Ada seorang temanku yang unik. Poniman namanya. Temanku yang satu ini tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih setiap mengakhiri berinteraksi dengan seseorang. Misalnya berterima kasih kepada pedagang ketika belanja, mengucapkan terima kasih kepada sopir saat turun dari angkutan dan lain2.
Suatu hari, karena kebutuhan yang mendesak, aku pinjam uang padanya. Dan pada waktu yang aku janjikan, aku belum bisa mengembalikan. Akhirnya setelah 1 minggu, aku baru bisa mengembalikannya. Ketika aku menyerahkan uangnya, dia bilang,’terima kasih’. Lho, aku yang pinjam dan terlambat mengembalikan malah keduluan bilang terima kasih.
Di lain waktu, ada seseorang yang dengki kepadanya. Dia menjelekkan Poniman di mana-mana. Dan suatu ketika saat aku dan Poniman jalan-jalan, kami bertemu dengan orang tersebut. Apa yang dilakukan Poniman? Dia menjabat tangannya dan bilang, ‘terima kasih’.
Aku heran dengan temanku yang satu ini. Kalau orang lain,mungkin akan mendampratnya. Tapi dia tidak. Katanya, orang yang difitnah dan bisa bersabar, pahala menanti dan dosa diampuni.
Terkadang aku malu pada Poniman. Aku termasuk seringkali lupa mengucapkan terima kasih. Dan seingatku, aku belum pernah mengucapkan terima kasih kepada orang tuaku yang telah membesarkan, merawat,mendidik dan menyekolahkan aku sampai aku menjadi seperti sekarang ini.
Oh,ya. Terima kasih kepada rekan-rekan yang telah singgah di blog saya ini. Sekali lagi,terima kasih.
Filed under: Cerita, Renungan | 10 Comments »